MEMAHAMI TEORI “KEBETULAN” DALAM KEHIDUPAN
by: (el-Farach)
***
Bagaimana dgn kehidupan saya?
Saya pernah mengeyam pendidikan di m3in, begitupun ayah saya. Artinya, kami sama-2 alumni m3in. Baik saya & ayah saya sama-2 menikahi anak m3at yg sama-2 tinggal di asrama 31 suronatan, yg kini menjadi ibu & isteri saya. Keduanya, sama-2 pengurus harian P2M3 dan sama-2 pernah mengasuh asrama.
Saya pernah memimpin salah satu organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah di daerah, begitupun ayah saya. Ayah saya pernah aktif di Badan Pendidikan Kader (BPK) PP Muhammadiyah, saat inipun saya aktif di Majelis Pendidikan Kader (dulu BPK) PP Muhammadiyah. Satu hal yg juga mengherankan adalah ketika ayah saya pernah diamanahkan mengelola Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yg lagi bermasalah, dan saat inipun saya diamanahkan mengelola AUM yg jg lg bermasalah.
Jk dulu ayah saya sering diminta mengisi pengajian ramadlan di mushalla kampung, kini saya jg diminta hal yg sama di mushalla yg sama. Jk dulu, ayah saya diminta secara periodik mengisi pengajian di Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tebet Timur. Ee, sekarang saya diminta hal yg sama di PCM yg sama juga.
Apakah yg saya alami juga merupakan kebetulan-2?
Meminjam pendapat Quraish Shihab dlm bukunya tsb bhw suatu peristiwa yg tdk sejalan dgn kebiasaan atau terjadi secara tdk terduga biasa kita sebut “kebetulan”. Keterbatasan kemampuan & pengetahuan mengantarkan kita utk menamainya demikian. Tdk ada “kebetulan” di sisi Allah Swt. Bukankah Dia Maha Mengetahui, Maha Berkuasa, Pengendali & Pengatur alam ini? Sebahagian dr kebetulan-2 itu tdk dpt ditafsirkan dgn teori kausalitas (sebab-akibat). Bhw disamping sunnatullah ada jg yg dinamai inayatullah (uluran tangan Ilahi) dlm setiap kehidupan yg tdk hrs selalu sama dgn sunnah-Nya. Itulah merupakan salah satu anugerah Allah swt yg hrs kita syukuri.
Dan saya hanya bisa mengucapkan: “Subhanallah, wa Alhamdulillah, wa laa ilaaha illa Allah, wa Allahu Akbar
by: (el-Farach)
Suatu hari seorang petani Skotlandia yg miskin
mendengar tangis dan rintihan minta tolong seorang anak kecil. Segera ia
berlari ke arah suara tersebut dan mendapati seorang bocah kecil
terperosok ke dlm genangan lumpur hidup sampai di pinggangnya. Dgn
bantuan tongkat ia berhasil menyelamatkan bocah tsb.
Keesokan
harinya datang seorang bangsawan (ayah si anak) & rombongannya ke
rumah si petani utk menyatakan terima kasih. Sang bangsawan menawarkan
hadiah & berbagai hal kpd si petani krn telah menyelamatkan nyawa
putranya kemarin, namun petani tsb menolaknya dgn alasan bhw menolong
nyawa manusia adalah sebuah kewajibanya, dan tdk utk berharap balas
jasa.
Melihat ada bocah di dlm rumah tsb, si bangsawan mengajukan
tawaran lain, “Kalau begitu berilah saya kesempatan utk menyekolahkan
anak anda agar mendapat pendidikan yg layak. Kalau bocah ini punya sifat
spt ayahnya, pastilah nantinya ia tumbuh & berkembang menjadi
manusia yg bs anda banggakan.” Si petani pun setuju.
Si anak
petani memanfaatkan kesempatan itu dgn belajar sungguh-2. Sampai bbrp
thn berlalu, si anak petani tsb berhasil lulus dr Sekolah Kedokteran St.
Mary’s Hospital Medical School, London.
Pd thn 1943, saat
terjadi perundingan dlm perang sekutu melawan Jerman, Winston Churchill
terserang sakit parah terkena pneumonia. Setelah mengerahkan berbagai
upaya & para ahli, Churchill akhirnya terselamatkan oleh suntikan
penisilin (antibiotik pembunuh bakteri, yg dihasilkan oleh jamur
Penicillium notatum) yg ditemukan oleh seorang dokter. Dokter yg
menyelamatkan itu adalah Alexander Fleming, sang penemu penisilin.
Apa hubungannya Alexander Fleming selaku penemu penicilin dgn Winston Churcill, tokoh besar Inggris selama Perang Dunia II?
Ternyata, Alexander Fleming adalah anak petani Skotlandia bernama Hugh
Fleming yg telah menyelamatkan anak bangsawan yg terperosok di lumpur
hidup. Sementara anak bangsawan yg terperosok tersebut adalah Winston
Churcill anak dari Sir Lord Randolph Churchill yg dulu menyekolahkan
Alexander Fleming.
Hugh Fleming telah menyelematkan Winston
Churcill kecil, Alexander Fleming telah menyelematkan Winston Churcill
dewasa. Ada kebaikan berbalas kebaikan.
Apakah peristiwa tersebut merupakan kebetulan-2 atau ada karena hukum kausalitas, kebaikan berbalas kebaikan?
***
Ada lagi kisah lain.
Satu dari sekian banyak contoh adalah peristiwa yg dialami oleh 2
presiden Amerika, Abraham Lincoln & John F. Kennedy. Yg pertama
menjadi presiden Amerika thn 1860, dan yg ke-2 thn 1960. Pengganti
Lincoln bernama Johnson (Andre) lahir 1808 sedangkan pengganti Kennedy
jg Johnson (Lindon) lahir 1908. Ke2 presiden, Lincoln & Kennedy
tewas terbunuh. Pembunuh Lincoln lahir thn 1839, sedangkan pembunuh
Kennedy lahir thn 1939. Ke2 pembunuh presiden ini terbunuh sebelum
sempat diadili. Sekretaris Lincoln bernama Kennedy, sekretaris Kennedy
bernama Lincoln. Ke2 sekretaris menyarankan kpd presiden agar tdk pergi
ke tempat dimana kemudian terjadi pembunuhan, namun keduanya menolak.
Pembunuh Lincoln melakukan pembunuhan di teater kemudian bersembunyi di
pasar swalayan, dan pembunuh Kennedy, sebaliknya. Apakah semua itu
“kebetulan” atau ada penafsiran lain?
Dlm kehidupan Nabi Muhammad
saw terdapat pula hal-2 yg dpt dinamai kebetulan-2. Beliau lahir,
hijrah & wafat pd hr Senin bln Rabiul awwal yg arti harfiahnya
antara lain adalah “ketenangan”, “keadaan yg nyaman”, & “kesuburan”.
Ayah beliau bernama Abdullah yg mengandung makna “keharuman” &
“pengabdian kpd Allah”. Ibunya bernama Aminah (kedamaian &
keamanan). Bidan yg menangani kelahirannya bernama Asy-Syifa
(kesembuhan, perolehan sempurna & memuaskan), sedangkan yg
menyusukan beliau bernama Halimah (yg lapang dada). Beliau sendiri
diberi nama Muhammad (yg terpuji), suatu nama yg sebelumnya tdk dikenal
sehingga menimbulkan banyak pertanyaan, mengapa kakeknya yg sejak kecil
dinamai Syaibah (orang tua yang bijaksana) menamainya demikian?
Apakah nama-2 tsb merupakan kebetulan-2 atau ia merupakan isyarat ttg kepribadian manusia ini?
(Sumber: M Quraish Shihab, Lentera Alquran, 2008, hal. 96-97).
***
Bagaimana dgn kehidupan saya?
Saya pernah mengeyam pendidikan di m3in, begitupun ayah saya. Artinya, kami sama-2 alumni m3in. Baik saya & ayah saya sama-2 menikahi anak m3at yg sama-2 tinggal di asrama 31 suronatan, yg kini menjadi ibu & isteri saya. Keduanya, sama-2 pengurus harian P2M3 dan sama-2 pernah mengasuh asrama.
Saya pernah memimpin salah satu organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah di daerah, begitupun ayah saya. Ayah saya pernah aktif di Badan Pendidikan Kader (BPK) PP Muhammadiyah, saat inipun saya aktif di Majelis Pendidikan Kader (dulu BPK) PP Muhammadiyah. Satu hal yg juga mengherankan adalah ketika ayah saya pernah diamanahkan mengelola Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yg lagi bermasalah, dan saat inipun saya diamanahkan mengelola AUM yg jg lg bermasalah.
Jk dulu ayah saya sering diminta mengisi pengajian ramadlan di mushalla kampung, kini saya jg diminta hal yg sama di mushalla yg sama. Jk dulu, ayah saya diminta secara periodik mengisi pengajian di Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tebet Timur. Ee, sekarang saya diminta hal yg sama di PCM yg sama juga.
Apakah yg saya alami juga merupakan kebetulan-2?
Meminjam pendapat Quraish Shihab dlm bukunya tsb bhw suatu peristiwa yg tdk sejalan dgn kebiasaan atau terjadi secara tdk terduga biasa kita sebut “kebetulan”. Keterbatasan kemampuan & pengetahuan mengantarkan kita utk menamainya demikian. Tdk ada “kebetulan” di sisi Allah Swt. Bukankah Dia Maha Mengetahui, Maha Berkuasa, Pengendali & Pengatur alam ini? Sebahagian dr kebetulan-2 itu tdk dpt ditafsirkan dgn teori kausalitas (sebab-akibat). Bhw disamping sunnatullah ada jg yg dinamai inayatullah (uluran tangan Ilahi) dlm setiap kehidupan yg tdk hrs selalu sama dgn sunnah-Nya. Itulah merupakan salah satu anugerah Allah swt yg hrs kita syukuri.
Dan saya hanya bisa mengucapkan: “Subhanallah, wa Alhamdulillah, wa laa ilaaha illa Allah, wa Allahu Akbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar